Friday, 6 April 2018

perekonomian dua sektor


                           KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya dan Kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan semampunya. Tujuan kami membuat tugas kinerja ini agar kami dapat memiliki pengetahuan tentang “Perekonomian dua sektor” dalam mata pelajaran Ekonomi makro.
Dalam pembuatan ini juga kami  mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah diberikan oleh Mokhtar Sayyid, SE., M.Si sebagai guru pembimbing pelajaran ekonomi makro. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua teman – teman yang membacanya untuk mengetahui apa perekonomian dua sektor itu. Maka dari itu kami berharap bagi pembaca/teman – teman yang membacanya dapat memberi saran dan kritik bagi kami. Maaf apabila ada kata atau pun ada kalimat yang salah digunakan dalam pengetikannya.
                                                                                      


Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

            Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.
            Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
            Uraian dalam makalah ini bertujuan untuk melihat dengan lebih mendalam lagi dan membuktikan bahwa tingkat kegiatan ekonomi bergantung kepada tingkat pengeluaran agregat yang dilakukan oleh seluruh golongan masyarakat dan dibahas penentuan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian dua sector atau perekonomian sederhana. Tingkat kegiatan ekonomi dalam perekonomian yang lebih maju dan lebih rumit corak kegiatannya. Uraian ini menjelaskan mengenai bagaimana pengeluaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi dinamakan : analisa tingkat keseimbangan perekonomian Negara atau analisa penentuan tingkat pendapatan Nasional.
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa yang di maksud perekonomian 2 sektor?
b.      Bagaimana hubungan Antara konsumsi Dan Pendapatan?
c.        Bagaimana  fungsi konsumsi dan tabungan?
3.      Tujuan Penulisan
a.       Menjelaskan perekonomian 2 sektor
b.      Menjelaskan hubungan Antara konsumsi Dan Pendapatan
c.        Menjelaskan fungsi konsumsi dan tabungan


BAB 2
PEMBAHASAN
A.   PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapata pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
            Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu pemerintah tidak memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposebel (Yd) atau Y = Yd.
Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau nvestor dan akan digunakan untuk memebeli barang – barang modal seperti mesin – mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan kantor.
Ciri-ciri aliran pendapatan dalam perekonomian dua sektor
1.        Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji, upah, sewa, bunga, dan untung.
2.        Sebahagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumahtangga akan di gunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang di hasilkan oleh sektor perusahaan.
3.        Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumah tangga yang tidak di gunakan untuk pengeluaran konsumsi akan di tabung dala institusi-institusi keuangan.
4.        Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah tangga.


B.   HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting dalam perekonomian dua sektor adalah pendapatan rumah tangga. Tabel yang menggambarkan hubungan di antara konsumsi rumah tangga dan pendapatan dinamakan daftar (skedul) konsumsi. Daftar konsumsi pada dasarnya menggambarkan besarnya konsumsi rumah tangga pada tingkat pendapatannya yang berubah-ubah.
Misalnya, seperti dapat dilihat dalam tabel 1.1, pada waktu pendapatan seseorang adalah Rp.500 ribu konsumsinya adalah Rp.500 ribu, pada waktu pendapatanya Rp.900 ribu konsumsinya Rp. 800 ribu, tabel 1.1 secara terperincih menunjukan hubungan di antara tingkat pendapatan disposebel dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga.
TABEL 1.1
Daftar konsumsi dan tabungan rumah tangga
(dalam ribuan rupiah)
Pendapatan
disposebel (Yd)
(1)
Pengeluaran
konsumsi (C)
(2)
Tabungan (S)

(3)
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
125
200
275
350
425
500
575
650
725
800
875
-125
-100
-75
-50
-25
0
25
50
75
100
125





1.      Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan.
Pada waktu pendapatan disposebel adalah (Y­d = 0 ), pengeluaran konsumsi adalah Rp.125 ribu. Ini berarti rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.
2.      Kenaikan pendapatan menaikan pengeluaran konsumsi.
Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pada pertambahan konsumsi.
3.      Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.
Pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari pertumbuhan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak “mengorek tabungan” lagi. ia akan mampu menabung sebagian dari pendapatannya.

Ø    Konsumsi, pendapatan dan tabungan hubungannya sangat erat. Menurut pendapat JM Keyness dikenal dengan Psychological Consumption membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Ø    Pendapat JM Keyness sebagai berikut :
·          Jika pendapatan naik, maka konsumsi akan naik, tetapi tidak sebanyak kenaikan pendapatan.
·          Setiap kenaikan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan.
·          Setiap kenaikan pendapatan jarang menurunkan konsumsi dan tabungan.

C.   FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN

Dalam analisis makroekonomi yang lebih penting bukanlah melihat konsumsi dan tabungan suatu rumah tangga, tetapi melihat konsumsi dan tabungan dari semua rumah tangga dalam perekonomian. Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan konsumsi agregat dan tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat.
1.      Ciri-ciri Fungsi Konsumsi dan Tabungan
Sebelum menerangkan ciri-ciri fungsi konsumsi dan fungsi tabungan terlebih dahulu perlu didefinisikan arti dari istilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
a.       Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
b.      Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
2.      Penentu-penentu Lain Konsumsi dan Tabungan
a.       Kekayaan yang telah terkumpul.
b.       Suku bunga.
c.       Sikap berhemat.
d.      Keadaan perekonomian.
e.       Distribusi pendapatan.
f.       Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi.

D.   INVESTASI (PENANAMAN MODAL)

1.      Definisi dan arti Investasi
Investasi atau penanaman modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
2.      Fungsi investasi
Kurva yang menunjukan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi.
3.      Penentu-penentu tingkat Investasi
a.       Ramalan keadaan perekonomian di masa depan.
b.      Perubahan dan perkembangan teknologi.
c.       Efek pertumbuhan pendapatan nasional.
d.      Keuntungan perusahaan.



E.    PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER
Dari satu periode ke periode lainnya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan dalam investasi. Perkembangan teknologi, misalnya akan menambah investasi dan investasi yang bertambah akan memindahkan pengeluaran agregat ke atas.
Analisis mengenai multiplier bertujuan untuk menerangkan pengaruh dari kenaikan atau kemerosotan dalam pengeluaran agregat keatas tingkat keseimbangan dan terutama keatas tingkat pendapatan nasional.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu perekonomian yang hanya terdiri  dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada faktor-faktor produksi. Menurut Keyness tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat. Pengeluaran agregat tersebut akan menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus melakukan kegiatannya untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa.
Dari sifat perputaran aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar itu dapat diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh sektor perusahaan, sektor rumah tangga akan memperoleh aliran pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
2.      Sebagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3.      Sisa dari berbagai jenis rumah tangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran konsumsi akan ditabung dalam badan-badan keuangan.
4.      Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah tangga.

0

0 comments:

Post a Comment